Ditemukannya kandungan DNA babi dalam dua produk coklat Cadbury jenis Cadbury Dairy Milk Hazelnut dan Cadbury Dairy Milk Roast Almond oleh kementerian kesehatan Malaysia membuat banyak fihak bertanya-tanya, bagaimana dengan Coklat Cakbury yang beredar di Indonesia?
Hal ini wajar, mengingat coklat Cadbury bukan hanya beredar di Malaysia tetapi banyak juga beredar di supermarket dan pusat perbelanjaan di Indonesia.
Ketika dihubungi media, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Ahmad Syatori Ismail mengatakan belum mau berkomentar banyak tentang kehalalan produk coklat Cadbury yang beredar di Indonesia.
“Saya belum tahu dan belum meneliti kandungannya. Saya tak mau salah ngomong,” kata Ahmad dikutip dari Tempo pada Rabu pagi, 28 Mei 2014.
Ahmad mengatakan hingga saat ini belum ada langkah yang dilakukan MUI untuk memastikan kehalalan coklat Cadbury Indonesia.
Pernyataan senada juga disampaikan Cholil Ridwan, Ketua Majelis Ulama Indonesia pusat. Cholil yang dihubungi mengatakan hingga saat ini belum ada laporan tentang kandungan babi dalam coklat Cadbury Indonesia. Menurut Cholil, saat ini memang banyak beredar produk makanan non-halal di berbagai supermarket Indonesia.
Cholil menilai kesalahan pada pemerintah yang tidak mengambil langkah tegas atas peredaran produk non-halal ini. “Lemah sekali controlling pemerintah atas produk non-halal,” ujar Cholil.
Menurut Cholil, MUI hanya berwenang mengeluarkan sertifikasi halal, namun pengawasannya ada di bawah tanggung jawab pemerintah. “Hingga saat ini undang-undang tentang jaminan produk halal saja belum juga disahkan,” kata dia. (sbb/dakwatuna)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/05/28/52087/mui-belum-tahu-kalau-cadbury-mengandung-dna-babi/#ixzz32zausF6X 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Posting Komentar