Bagi masyarakat Jawa, kecipir bukanlah hal yang asing. Karena tanaman yang aslinya berasal dari Indonesia bagian timur ini cukup banyak diolah menjadi berbagai masakan, termasuk menjadi salah satu sayuran pelengkap pecel dan urap. Kecipir atau nama latinnya Psophocarpus tetragonolobus juga dikenal dengan berbagai nama, misanya di Sumatera orang menyebutnya kacang botol, di Sunda  orang menyebutnya jaat, di Bali orang menyebutnya kelongkang, dan lain sebagainya.

Tanaman kecipir merupakan tanaman merambat yang membentuk semak. Agar dapat tumbuh meninggi, dalam penanamannya biasanya diberi penyangga atau para-para. Kelopak bunga kecipir biasanya berwarna biru pucat, dapat dipakai sebagai pewarna makanan alami. Bentuk buahnya cukup unik, yakni berbentuk segi empat dengan sudut agak bersayap. Bijinya bulat dan berwarna coklat. Kandungan protein pada bijinya menyamai kandungan protein pada biji kedelai.


Manfaat tanaman kecipir :

Obat tetes mata dan telinga. Siapkan beberapa daun kecipir, lalu rebus dengan sedikit air bersih sampai mendidih. Setelah dingin teteskan ke mata dan telinga.
Mengobati bisul. Campur perasan daun kecipir dengan adas pulosari, kemudian oleskan pada bisul.
Penambah nafsu makan.
Pengganti daging. Penelitian para ahli menemukan bahwa kandungan kalori, protein, lemak dan karbohidrat dalam kecipir jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan zat tersebut dalam daging.
Sebagai antioksidan. Minyak kecipir mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai zat antioksidan yang sangat baik untuk ibu hamil dan menyusui. Ibu hamil dan menyusui disarankan mengkonsumsi kacang-kacangan seperti kecipir ini untuk mencegah anemia.
http://www.rumahbunda.com/nutrition-health/kecipir-sayuran-kaya-manfaat/

Posting Komentar