Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan pemerintahan SBY-Boediono tidak akan mengambil kebijakan untuk menaikan harga BBM bersubsidi.

"Pemerintah Pak SBY tahun lalu baru saja menaikan BBM 33 persen. Kenaikan tersebut tentu memberatkan masyarakat, apalagi kita tahu awal 2014 pemerintah menaikan tarif dasar listrik dan dalam waktu dekat atas permintaan Pertamina gas elpiji 12 kg akan naik," katanya di Dili, Timor Leste, Selasa malam.

Hal ini dikatakannya menanggapi sejumlah pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan sebagai tim dari Presiden Terpilih Jokowi yang meminta pemerintahan SBY melakukan kebijakan menaikan BBM bersubsidi.

Ia mengatakan, melihat beban yang dipikul masyarakat, pemerintahan SBY yang akan berakhir pada 20 Oktober 2014 tidak akan menaikan lagi harga BBM bersubsidi.

Apalagi menurut dia, setiap kenaikan harga BBM bersubsidi akan memicu inflasi yang tinggi dan peningkatan kemiskinan.

"Tentu ini menjadi keprihatinan pemerintah saat ini," katanya.

Ia menegaskan, saat ini pemerintah memilih mengambil langkah-langkah penghematan yang terukur dan terkendali.

"Sudah cukup memberikan beban dan tidak selayaknya masyarakat ditambah lagi bebannya. Dan orang-orang yang ingin agar pemerintah saat ini menaikan harga BBM adalah orang-orang yang dulu selalu manolak (kenaikan BBM), ini adalah hal yang lucu," katanya. (*)

http://www.antaranews.com/berita/450430/pemerintah-tegaskan-tidak-akan-naikkan-harga-bbm-bersubsidi

Posting Komentar