Ringkasan Chapter I
"THE ART OF PUBLIC SPEAKING"
Dale Carnegie
MERAIH PERCAYA DIRI DI DEPAN AUDIENCE
Pernahkah Anda perhatikan, dari jendela kereta yang Anda tumpangi, kerbau di pinggir yang merumput dengan tenang dan tak sekalipun menengadahkan kepala untuk menengok dan bertanya, "gemuruh suara apa ini?"
Sementara di sisi yang lain, mungkin saja ada penggembala yang disibukkan oleh upaya untuk menenangkan kerbaunya karena panik mendengar suara gemuruh kereta.
Bagaimana cara menyembuhkan ketakutan kerbau yang kedua? Memindahkannya ke pedalaman agar ia bisa merumput di sana dengan tenang, atau membuatnya makin sering mendengar suara gemuruh kereta api?
Pilihlah alternatif kedua. Hadapi audience sesering mungkin, Anda akan berhenti malu dan takut. Segala buku mungkin bisa membantu. Tapi nyemplung adalah satu-satunya yang terbaik. Dokter memberi resep, tapi pasienlah yang harus menelan pil pahitnya.
Belajarlah berbicara dengan berbicara.
Gugup dan takut tak akan pernah benar-benar hilang. Public speaker besarpun masih menyimpannya. Daniel Webster adalah contohnya. Ia bahkan harus angkat kaki dari kursinya, saat pertama kali tampil untuk berbicara. Dia nervous. Glasdstone begitu juga. Beecher begitu juga. Bahkan Ronald Reagen juga terkenal akan kegugupannya saat hendak bicara.
Ada banyak cara untuk menekan rasa gugup dan takut berbicara. Kita bisa mencontoh dunia fisika. Untuk mengeluarkan udara dari gelas, isilah ia dengan air.
TENGGELAMLAH KE DALAM SUBJEK BICARA
Fokus dan konsentrasi adalah proses pengalihan perhatian dari hal-hal yang kurang penting. Sudah terlambat untuk memikirkan bentuk potongan baju Anda. Model kancing Anda atau warna ikat pinggang Anda.
Fokus dan konsentrasilah pada apa yang akan Anda bicarakan. Penuhi kepala Anda, isilah seperti mengisi air ke dalam gelas. Dengan memenuhinya, hal tidak penting akan keluar dari kepala Anda.
Self-conciousness alias terlalu memperhatikan diri, adalah hal sekunder jika Anda ingin berpresentasi. Saat bicara, Anda tidak perlu lagi memperhatikan suara Anda, pakaian Anda, gerak tubuh dan anggota badan Anda. Sebab Anda memang tak perlu melakukannya.
Jika gedung dan ruang tempat Anda akan bicara dilalap api, dan Anda masih di atas panggung, besar kemungkinan Anda akan berteriak-teriak keras memberi komando untuk menyelamatkan diri. Anda melakukannya dengan penuh emosi, dengan mimik wajah yang sesuai keadaan dan dengan suara serta gerak tubuh yang paling alami. Bukankah Anda belum pernah melatihnya?
Tapi begitulah, kita semua sudah alami.
Lebih buruk lagi, Anda salah besar jika Anda berupaya untuk tampil hebat. Anda berasumsi tentang kehebatan itu, dan Anda memenuhi diri sendiri dengan asumsi itu. anda penuh, dan tak ada tempat lagi untuk kehebatan yang sebenarnya, kehebatan menurut kacamata audience. Anda hebat, tapi menurut diri Anda sendiri.
MILIKI SESUATU YANG BISA DIBICARAKAN
Kesalahan banyak pembicara adalah maju ke muka, tapi tidak ada yang akan dibicarakan. Blank. Dan jika kosong, vacuum cleaner akan menyedot apa yang terdekat saja. Jika Anda kosong, maka Anda akan mulai bertanya, "bagaimana rambut Saya?" "Bagaimana bedak Saya?" "Bagaimana kumis Saya?" Anda akan sangat sibuk, tapi untuk diri sendiri. Padahal, Anda berdiri di sana untuk orang lain, orang-orang di depan Anda.
Jadi, Anda harus melakukan persiapan, dan mengetahui sesuatu sebelum mulai bicara. Miliki sesuatu yang bisa menginspirasi, maka tidak ada yang perlu Anda takutkan.
PERSIAPKAN KESUKSESAN ANDA, KEMUDIAN: HARAPKAN SUKSES ITU
Terlalu percaya diri itu buruk. Kelinci yang kecentilan akan mengundang petaka. Rendah hati tidak akan mendiskon kemuliaan Anda. If you believe you will fail, there is no hope for you. You will. Kapasitas Anda bisa tak terbatas (secara manusiawi). Seekor elang menantang matahari tanpa berkedip. Jadilah elang yang menantang. Tetaplah rendah hati.
KUASAI AUDIENCE
Di dalam public speaking ada listrik. ada kekuatan positif dan ada kekuatan negatif. Anda atau audience Anda, salah satunya akan memegang kekuatan yang positif itu. Jika Anda berasumsi memegang kekuatan positif, itulah yang akan Anda dapat.
Jadilah berani. Itu akan membuat Anda santai dan PD.
Refleksikan bahwa audience tidak akan melukai Anda. Beecher (walikota Liverpool) menghadapi penggemar klub sepakbola Liverpool yang ganas, dengan berbicara dari balik jaring kawat sebagai pengaman. Ia meminta mereka melemparinya dengan buah busuk. Ia menghadapinya, dan ia menang atas mereka.
Dalam menghadapi audience, berhentilah sejenak dan tataplah mereka -- 100 melawan 1 perbandingannya, bahwa mereka mengingnkan Anda sukses.
Jangan ragu untuk memulai.
Jangan meminta maaf tentang kesiapan Anda.
Ambil nafas dalam.
Rileks.
Mulailah bicara seperti Anda berbicara kepada sekelompok teman.
Ingatlah bagaimana kita di kolam renang. Jika hanya Anda pegang airnya, memang dingin. Tapi jika Anda nyemplung, dinginnya biasa saja.
Buang rasa takut dan gugup. Pada audience Anda ada kemenangan, itu hak Anda.
SAYA TIDAK BERSIMPATI PADA ANDA
Bukankah, semua hal di atas terdengar tidak simpatik?
Saudaraku, apa yang Anda butuhkan bukan simpati. Yang Anda butuhkan adalah dorongan. Sukses dan tidak sukses lebih ditentukan oleh sikap mental dan bukan oleh kapasitas mental.
Sebab, kapasitas Anda memang besar.
NB:
Saya,
kerbau yang mana?
Posting Komentar