Semakin terdesak dan tidak menyangka dengan kemampuan HAMAS dan faksi Jihad Islam, serta penolakan HAMAS untuk gencatan senjata. Pemerintah Israel mengajukan penawaran tidak langsung, berupa pemberian hibah sebesar 50 Milyar dollar untuk HAMAS dengan 2 syarat:

    HAMAS meletakkan senjata dan memusnahkan secara keseluruhan.
    HAMAS bersedia mengakui ISrael sebagai sebuah negara berdaulat.

Jelas, tawaran menggiurkan ini ditolak para pemimin HAMAS. Ismail Haneya dan komandan Faksi Jihad Islam menegaskan, menolak seluruh tawaran dan ajakan gencatan senjata. Bahkan demonstrasi mendukung perlawanan HAMAS berlangsung, menuntut HAMAS tak berhenti menggempur Israel hingga rakyat Palestina mendapatkan hak yang layak sebagai warga berdaulat.

Dalam konferensi pers yang dilakukan seluruh faksi perlawanan bersatu di jalur Gaza, semua faksi perlawanan sepakat meneruskan serangan.

Jubir Izzuddin Al-Qassam menegaskan, “Perlawanan kami terhadap musuh akan terus berlanjut dan yakinlah akan makin meningkat dan dahsyat. Kami konsisten menunaikan amanah darah para syuhada dan seluruh rakyat tak berdosa yang kini menjadi bagian syuhada bangsa kami.”

Jubir HAMAS Musyir Al-Mishri pun menyambut hal sama. “Pertempuran akan terus berkobar hingga kami mampu memaksa penjajah agar menerima syarat-syarat yang kami ajukan. Tawaran Mesir hanyalah tawaran kekalahan dan ketundukan.”

Jubir Saraya Al-Quds Abu Ahmad menambahkan, “Medan tempur masih terbuka dan segala kemungkinan bisa terjadi. Gencatan senjata tidak akan terjadi, selama serangan Israel berlanjut. Kami akan tetap melawan. Kami tak akan membiarkan musuh menjadi pemenang.”


http://news.fimadani.com/read/2014/07/16/hamas-tolak-tawaran-50-milyar-dollar-dari-israel/

Posting Komentar